Disiapkan Untuk Hidup
"sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engakau besertaku" (Mzm 23:4).
Ibuku berusia 95 tahun ketika meninggal. Dua minggu sebelum kematianya, ia menendatangani kartu ulang tahun. Namun, ia tidak hanya memilih kartu yang dibutuhkanya untuk dua bulan kedepan, ia menandatangani kartu-kartu yang akan diggunakan untuk enam bulan kedapan. Kemudian, ia mengirimkan semua kartu itu. Di bagian luar amplop masing-masing kartu tersebut ibuku menulis, "Lebih baik sedini mungkin dari pada tidak pernah sama sekali." Dengan caranya sendiri, ibuku mempersiapkan kami untuk kematianya.
Hal tersebut berlaku juga bagi kita. Dipersiapkan untuk mati, kita masih berduka atas kehilangan kita. Dipersiapkan untuk kehidupan, kita menjadi saksi bagi kristus. Aku ingin dipersiapkan. Aku ingin dipersiapkan untuk keduanya.
Doa: Ya Bapa, bantulah kami agar rela untuk hidup bagi-Mu walaupun harus berjalan melewati lembah kelam kematian. Dalam nama Kristus kami berdoa. Amin
Doa Syafaat: Mereka yang sedang berduka atas kematianya
Pokok Pikiran: Jika kita hidup bagi Kristus, kita akan dipersiapkan untuk kematian.
Penulis : Nancy C.Todd
Judul buku : Saat Teduh Waktu Bertemu Tuhan