Bantuan Saat Tak Berdaya

Bacaan 2 Korintus 12 : 5 - 10

Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung dari manakah akan datang pertolonganku? (Mazmur 121:1).

Poster besar di luar gereja memperlihatkan kepadaku bahwa apa yang telah kusiapkan tidak sesuai untuk kesempatan ini. Aku keliru memercayai bahwa diriku akan menjadi pembicara di sebuah pertemuan perempuan. Sebaliknya, sekarang aku melihat bahwa peserta yang akan hadir terdiri atas wakil-waikil gereja dari seluruh daerah. Aku masuk gereja dengan mati rasa karena putus asa.

Bantuan Saat Tak Berdaya

Apa yang akan kukatakan kepada orang-orang yang baik ini ketika  tiba giliranku berbicara kepada mereka? Aku sama sekali tidak tahu dan masih tidak tahu bahkan samping aku duduk di samping mimbar, siap untuk diperkenalkan sebagai pembicara. Bantu aku, Tuhan! Aku memohon

Lalu, ada ide yang jelas di pikiranku: ceritakan Injil secara imajinatif seperti yang ku lakukan dengan kelompokmu. Di kelompok pedalaman Alkitab perempuan kami, saat membahas Injil, kami masuk ke dalam cerita tersebut dan menjadi bagian dari cerita itu. Sebagai contoh, saat kami mempelajari tentang perkawinan di kana, Kami "menghadiri" pernikahan tersebut. Hal itu juga di lakukan Santo Ignatius dari Loyola.

Aku berdiri, ketakutanku hilang, dan aku pun membawa jemaat ke dalam perjalanan imajinatif dari kisah dalam Injil. Mereka benar-benar fokus pada presentasiku dan mendengarkanku dengan penuh perhatian. Sekali lagi, aku membuktikan bahwa Allah membantu saat kita mengakui ketakberdayaan kita.

Doa: Allah terkasih, bantullah kami agar berbalik kepadamu-Mu tiap saat, Khususnya saat kami sadar bahwa tidak ada yang kami lakukan untuk membantu diri kami sendiri. Amin
Doa Syafaat: Para pengkhotbah awan.
Pokok Pikiran: Allah adalah sumber terbesar kita.

Penulis : Dorothy O'Neil

Judul buku : Saat Teduh Waktu Bertemu Tuhan

Baca Juga Renungan Saat Teduh di Sini >  Renungan Inspirasi Kristen

Bagikan Ini :

Previous
Next Post »