Tidak Ada Sahabat Seperti Yesus

Renungan Harian : TIDAK ADA SAHABAT SEPERTI TUHAN YESUS!

Banyak orang di dunia yang sangat mengidolakan sahabatnya sehingga apabila terjadi perpisahan, entah itu pindah tempat atau meninggal dunia, hal itu akan mengakibatkan masalah fatal bagi orang tersebut. Suatu ketika, saya bertemu seorang yang tampak menderita dan frustrasi. Setelah melayaninya beberapa Saat, saya menemukan akar persoalnya, yaitu kehilangan orang yang sangat ia kasihi, yang ia anggap sebagai sahabat terdekatnya. Begitulah arti penting sahabat karena persahabatan merupakan anugerah Tuhan bagi manusia.

Tidak Ada Sahabat Seperti Yesus

Dahulu, saya, juga adalah seorang yang sangat mengidolakan sahabat. Sebelum bertemu Tuhan Yesus, ayah adalah figur Bapa sekaligus sahabat terdekat bagi saya. Sebatas manusiawinya, ia membuktikan hal ini dan menjadi berkat luar biasa bagi saya. Yang menjadi masalah adalah saya sudah memberhalakan ayah dengan menaruh pengharapan berlebihan kepadanya, yang tidak dapat ia lakukan sebagai manusiawi biasa yang penuh keterbatasan. Saya tidak tahu hal yang akan terjadi jika ia meninggal sebelum saya mengenal Tuhan Yesus. Syukurlah, melalui pengenalan saya akan Tuhan Yesus, saya mengerti betapa fana dan rapuhnya apabila kita mencoba membuat manusia sebagai sahabat yang benar-benar sahabat, seperti yang firman Tuhan katakan,
 "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran"    (Amsal. 17:17, penekanan ditambahkan)
Apakah anda paham maksud ayat tersebut? Seorang sahabat yang sesunguhnya akan menaruh kasih setiap waktu, baik dalam suka maupun duka, dan menjadi saudara dalam kesukaran---tetap hadir saat Anda kesepian, menderita, kekurangan, tersakiti difitnah, atau berada dalam kesukaran apa pun. Setiap orang tertentu membutuhkan sahabat seperti ini, yang tidak mungkin diberikan dengan sempurna oleh sesama manusia. Kalaupun ada sesorang yang mungkin mendekati ayat tersebut, ingatlah bahwa manusia penuh keterbatasan, termasuk waktu. Itulah sebabnya banyak harapan kandas jika manusia berharap melampui kapasitasnya.  
"Berharaplah kepada Tuhan, hai israel! Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan ia banyak kali mengandakan kebebasan." (Mzm.130:7) 
Pengertian tersebut telah saya temukan di balik  peristiwa sukar yang saya hadapi. Jika Tuhan tidak mengisinkan persoalan terjadi anatara saya dan ayah, pada ahkirnya, saya akan tersesat dan kecewa karena pengharapan yang tidak terpuaskan dengan sempurna. Itulah sebabnya saya berani berkata, "Di balik masalah besar, ada berkat yang jauh lebih besar."    

Selama masa tegang waktu, seperti dibuang dari keluarga demi mengikut tuhan, Tuhan menunjukan kepada saya bahwa tidak akan ada sahabat seperti Yesus, yang tidak pernah mengecewakan. Oleh karena itu, jadikan Dia sahabat pertama di atas sahabat-sahabat Anda yang lain, dan Anda akan di puaskan.
"Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya" (Mzm.131:1)
Penulis : D. SAULINA L. GAOL

Ringkasan Buku : Ketika Iman Di Tempa Ujian

Bagikan Ini :

Previous
Next Post »