A. Garis Besar Bacaan
1. Rencana Allah untuk pernikahan
2. Lima petunjuk bagi kehidupan keluarga Kristen
3. Perintah-perintah Allah kepada Suami
4. Perintah-Perintah Allah Kepada Isrtri
5. Kerja sama dalam keluarga
6. Membina hidup bersama dengan baik
7. Anak-anak didalam keluarga
8. Membesarkan anak-anak kita
9. Kebaktian keluarga
10. Membawa anak kepada Kristus
B. Inti Dari Bacaan
1. Rencana Allah Untuk Pernikahan
Pernikahan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan kita sekarang ini, sebelum melangsungkan pernikahan tentu sudah membuat suatu rencana untuk masa depan, dan setiap orang mempunyai rencana yang baik bagi pernikahanya, namun seringkali rencana yang telah kita buat itu gagal dan kita putus asa, kemanakah anda akan pergi pada saat rencana Anda dari semula dalam pernikahan menjadi gagal? Datanglah kepada Allah yang menciptakan sendiri pernikahan itu.
Jika kita membaca dalam Kejadian 2:18-24, disanan kita bisa melihat apa rencana Allah dalam pernikahan, rencana Allah dalam pernikahan ada 2 yaitu:
Karena tidak baik kalau manusia itu sendiri saja.
Karena manusia memerlukan seorang penolong yang sepadan dengan dia.
2. Lima Petunjuk Bagi Kehidupan Keluarga Kristen
Lima Petunjuk bagi kehidupan Keluarga Kristen yaitu:
Keluarga Kristen harus memakai kata-kata yang sopan, Ucapan (kata-kata) kita seharusnya sesuai dengan kehendak Tuhan, sehingga hubungan dalam keluarga dapat bertahan sampai selamanya.
Keluarga Kristen harus Melakukan pekerjaan sehari-hari seperti untuk Tuhan Yesus, segala sesuatu yang kita lakukan atau kita kerjakan seharusnya kita lakukan bagi Dia.
Keluarga Kristen harus Mempunyai Tujuan-Tujuan yang Baik, Alkitab mengajarkan kepada kita apa saja yang menjadi tujuan sebuah rumah tangga Kristen, tujuan yang telah duajarkan oleh Alkitab tersebut adalah carilah dahulu kerajaan Allah dan melayani orang lain.
Keluarga Kristen Harus Mengasihi sama seperti Tuhan Yesus, mengasihi sama seperti Tuhan Yesus artinya mengasihi dalam perbuatan dan menhasihi dalam perasaan batin.
Keluarga Kristen harus Saling Mengampuni, alas an kita harus mengampuni karena Tuhan telah mengampuni kita terlebih dahulu.
3. Perintah-Perintah Allah Kepada Suami.
Adapun Perintah-Perintah Tuhan kepada suami adalah sebagai berikut:
Seorang suami mengasihi Istrinya, sebagaimmana dalam Efesus 5:25 dikatakan bahwa suami harus mengasihi istri.
Seorang Suami adalah kepal keluarga, dasar Alkitabiah yang mengatakan bahwa suami adalah kepala keluarga terdapat dalam Efesus 5:23, Istria tau anak tidak bisa menjadi kepala, yang harus menjadi kepala adalah suami.
Seorang Suami Berada di bawah Kristus, 1 Korintus 11:3 jelas dikatakan bahwa kepala setiap laki-laki adalah Kristusm jadi seorang kepala keluarga harus berjalan pada jalan Kristus, karena seorang suami berada di bawah Kristus.
Seorang Suami harus bersatu dengan Istrinya, Kejadian 2:24 mengajarkan kita tentang hal ini, bahwa seorang suami harus bersatu dengan istrinaya.
4. Perintan-Perintah Allah Kepada Istri.
Adapun perintah-perintah Allah kepada Istri yaitu:
Perempuan diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, Seorang perempuan adalah seorang yang berharga, karena dia diciptakan serupa dengan Allah, oleh sebab itu seorang perempuan tidak boleh menjadi kepala laki-laki.
Seorang Istri harus menghormati suaminya, seorang Istri harus menghormati suaminya karena suami adalah kepala dari istri.
Seorang Istri harus mentaati suaminya, seorang istri harus mentaati suaminya dalam segala sesuatu, namun bukan mentaatinya dalam hal-hal dosa, melainkan mentaatinya dalam hal-hal yang baik.
Seorang Istri harus mengasihi Suaminya, kasih diantara kedua pasangan suami istri sangat berguna dalam kehidupan rumah tangga, karena hal tersebut juga dapat menguatkan anak-anak mereka.
Seorang Istri harus menciptakan suasana yang baik di dalam rumah tangganya, Allah menginginkan supaya Istri membina kehidupan keluarga yang baik di rumahnya.
5. Kerjasama Dalam Keluarga.
Ada beberapa wujud kerjasama dalam keluarga yaitu: Memelihara Kesatuan, pasangan suami istri harus tetap bersatu selamanya, kecuali maut yang memisahkan mereka. Ada beberapa cara dalam memelihara Kesatuan salah satunya yaitu dengan berbicara dengan terus terang seorang dengan yang lain. Kerjasama dalam keluarga juga dapat diwujudkan dengan berpegang kepada kebenaran di dalam kasih, mereka harus berkata benar dan membuang dusta, dalam mempertahankan kerjasama yang baik, antara suami dan istri harus mengetahui cara-cara untuk berbicara satu sama lain, sehingga tetap terjaga komunikasi yang baik.
6. Membina Hidup Bersama dengan Baik.
Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan untuk membina hidup bersama dengan baik yaitu:
Melakukan Kegiatan Bersama-sama, kegiatan bersama-sama yang di maksudkan disini adalah melakukan kegiatan rohani secara bersama-sama.
Mengatasi perasaan tersinggung, persolan tersinggung dalam keluarga mungkin suatu hal yang akan terjadi, namun kita dapat mengatasinya, minimal kita meminimalisirnya
Pernikahan dengan orang yang belum percaya akan menyebabkan berbagai macam persolan, maka jika salah seorang belum percaya kepada Tuhan, hendaknya pasangannya menyadarkan dan membawanya ke jalan yang benar.
Pegaulan dengan sanak saudara, pergaulan sepasang keluarga dengan sanak saudara dapat dutunjukan dengan kasih dan perhatian serta memisahkan diri dari dosa dan kelakuan kotor mereka, sehingga kita dapat tetap berjalan dalam jalan kebenaran namun tetap bergaul dengan mereka.
7. Anak-Anak Didalam Keluarga.
Anak-anak merupakan suatu berkat yang sangat Istimewa bagi sebuah keluarga, maka sebagai suami dan istri harus sama-sama bertanggungjawab membesarkan, mendidik dan mengajar anak tersebut sesuai dengan Firman Tuhan, mereka harus di ajar dengan perkataan dan melalui teladan, karena mereka akan mengikuti apa yang dikatakan dan diperbuat oleh kedua orangtua mereka, mengajar anak-anak didalam keluarga juga jangan setengah-setengah, kedua orangtua harus mengajar mereka dengan tekun dan rajin, sehingga watak dan karakter mereka akan terbentuk dengan baik.
Namum sebagai orangtua, harus sadar bahwa didalam mendidik dan mengajar anak-anak, adal beberapa hal yang akan menjadi tantangan atau halangan yaitu perbuatan-perbuatan yang tidak bijaksana serta kurang nya doa dalam keluarga, untuk itu, hal tersebut perlu di antisipasi untuk mendidik mereka.
8. Membesarkan Anak-Anak Kita
Didalam Proses pertumbumbuhan anak-anak, orangtua harus mngajarkan mereka untuk selalu berbuat benar, sehingga perbuatan tersebut akan terbawa-bawa sampai mereka besar, orang tua harus mengajar mereka menurut jalan yang benar, dalam proses mengajarkan mereka hal-hal yang benar, mereka harus ditunjukan dan diberikan peraturan-peraturan yang baik pula, serta memperbaiki dan menghukum mereka jika mereka salah, kita jangan membiarkan mereka terjerumus kedalam perbuatan dosa, tujuan dari hukuman ini bukan untuk menyakiti atau menyiksa mereka, tetapi untuk membuat mereka berbalik kepada jalan kebenaran.
Namun terkadang, banyak anak-anak dalam keluarga yang suka melawan orangtua, hal yang kita lakukan jika anak-anak melawan ada dua yaitu, ingat bahwa semua anak suka melawan, dan hendaknya kita tetap mebgajar mereka.
9. Kebaktian Keluarga.
Kebaktian didalam keluarga harus dibangun, karena itu merupakan hubungan kita dengan Allah, karena pemimpin tertinggi didalam keluarga adalah Kristus, oleh sebab itu kita harus membangun hubungan dengan Dia. Kebaktian keluarga tersebut harus diikuti oleh seluruh anggota keluarga dan harus mengadakannya setiap hari tanpa putus, karena itu adalah komunikasi kita dengan Tuhan.
10. Membawa Akan Kepada Kristus
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk membawa mereka kepada Kristus yaitu dengan mengajar dan dengan berdoa
Tujuan orangtua membawa anak kepada Kristus adalah agar anak-anak tersebut dapat menerima Kristus sebagai juruslamat, sehingga mereka dapat diselamatkan, orangtua juga harus menerangkan apa sebabnya kita perlu diselamatkan, serta menjelaskan kepada mereka apa-apa saja yang telh dilakukan Allah untuk menyelamatkan kita, sehingga mereka termotivasi untuk terus mempelajari dan mengetahui tentang Yesus Kristus serta menerangkan cara untuk menerima keselamatan dan yang terakhir berdoa supaya Tuhan memberikan kepada mereka kekuatan dan hikmat.
C. Aspek Positif dan Negatif.
Hal Positif dari buku tersebut adalah buku tersebut ditulis dengan gaya yang sangat baik sekali, buku ini ditulis dengan disertai pertanyaan-pertanyaan, sehingga membuat para pembaca menjadi lebih interaktif, kritis, di ajak berpikir sehingga para pembaca dapat mengaplikasikannya langsung dalam kehidupan mereka.
Hal negatif nya yaitu ada beberapa bagian dalam buku ini yang tidak koherensi (tidak nyambung) dengan keseluruhan isi buku, contohnya terdapat di halaman 171 & 177
D. Respon/Tanggapan.
Keluarga Kristen merupakan keluarga yang terdiri dari Kristus sebagai Kepala, Suami sebagi Iman, Istri sebagi penolong untuk Suami dan di susul dengan anak-anak, ini merupakan formasi keluarga yang sangat sempurna yang telah di perintahkan oleh Tuhan, fungsi dari masing-masing komponen tersebut tidak bisa diubah satu sama lain, jika istri menjadi kepala bagi suami maka kekacauan akan terjadi dalam keluarga, demikian juga jika anak yang menjadi kepala atau pemegang kendali dalam keluarga maka keluarga itu akan kacau, demikian juga jika dalam keluarga tidak melibatkan kristus sebagi kepala maka keluarga tersebut tidak akan berjalan pada jalan yang benar. Jika suatu keluarga telah membentuk keluarga berdasarkan formasi diatas, maka langkah selanjutnya adalah mengisinya dengan kasih, saling pengertian, saling memperhatikan dan membawa anak-anak mereka kejalan kebenaran, sehingga mereka benar-benar disebut sebagai keluarga Kristen yang sejati.
Ringkasan Buku : (Joice Coon, Isaac & Margareth Simbiri)
Sumber Dari : http://dermawanlaoli.wordpress.com