Kidung Agung 2 : 14 - 17
Tangkaplah bagi kami rubah - rubah itu, rubah - rubah yang kecil, yang merusak kebun - kebun anggur, kebun - kebun anggur kami yang sedang berbunga! (ay.15)
Ada peribahasa kita yang mengatakan : " karena nilai setitik rusak susu sebelanga ", artinya hanya karena kesalahan kecil yang nampak tiada artinya, seluruh persoalan menjadi kacau dan berantakan. Oleh karena itu perlu disadari dan diwaspadai apa itu hal - hal yang kecil supaya tidak merusak segalanya. Namun sebenarnya lebih diharapkan lagi kita seperti emas meski disatukan dengan apapun dan dimanapun tetap emas. Demikianlah juga dalam bacaan ini kita diharapkan dapat menyadari hal - hal kesalahan kecil itu.
Dalam cinta kasih sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara sangat menikmati bagaimana indahnya kebersamaan dan didukung oleh suasana yang menyenangkan. Namun suasana yang indah dan romantis itu terganggu oleh ulah sekelompok rubah liar. Rubah - rubah liar menginjak - injak dan merusak semua kebun anggur yang sedang berbunga. Sehingga meminta kekasihnya mengenyahkan rubah - rubah liar itu. Syair yang menguangkapkan tentang kebun anggur untuk menggambarkan tentang persekutuan kita dengan Allah, atau persukutuan kita sebagai keluarga Allah. Dengan demikian ayat ini ingin menggambarkan bagaimana membangun hubungan yang erat dengan Tuhan, kita tidak boleh mengabaikan hal - hal kecil yang bisa muncul setiap saat. Apa yang kecil dimata kita ini mampu merusak semua yang telah kita bangun dengan susah payah. Oleh karena itu jangan sekali - kali kita mengangkap remeh apalagi toleran terhadap dosa - dosa yang kita perbuat, sebab meskipun nampaknya sepele namun dampaknya sebenarnya dapat merusak persekutuan kita yang indah dan menyenangkan dengan Allah.
Jadi lewat gambaran rubah dalam kitab ini, kita diingatkan untuk waspada terhadap dosa - dosa yang sepertinya sepele atau kita anggap kecil. Kita hendaknya menyadarinya, dan mampu menghindarinya, karena dapat menghancurkan kita. Janganlah kita menganggap remeh dosa - dosa kecil dan memberi toleransi terhadapnya. Jadilah seperti emas yang kuat dan tidak berubah oleh apapun.
Doa : ( Bapa yang baik, mampukanlah kami menyadari dan melepas diri dari setiap perbuatan yang dapat merusak persekutuan kami denganMu )
Renungan Harian Kristen : Sabda Bida Umat, Edisi 133.