Karunia untuk Mengampuni
Dan ampunilah kami akan kesalahan kami,seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami. (Mat. 6:12)
Kami, emapat orang anak yang sedang main bola salju. Bola salju dapat menjadi bola yang sangat keras. Dengan tanggan terbungkus sarung tanggan, aku membuat bola salju dan melemparkanya sekuat tangganku. Lemparkanku pun mengenai wajah Ken. Ia kesakitan dan segara dilarikan ke rumah sakit. Saat melihat kejadian itu, rasa mual bercampur kaget melemaskan lututku. Tak seorang pun melihatku. dan aku tidak mengatakan apa-apa meskipun insiden tersebut menyebabkan penglihatan Ken terganggu selam berminggu-minggu.
Ken, orang pertama dari 50 daftar permintaan maafku. Keringat pun membasahi tanganku saat memutar nomor teleponya. "Apakah kau ingat bola salju yang mengenai matamu?" Aku tergagap, mengaku bersalah dan meminta maaf.
"Tentu saja aku memaafkanmu", katanya. Kamu masih kecil saat itu. Kamu tidak bermaksud melukai siapa pun. "Ia meyakinkanku kalau insiden tersebut tidak menimbulkan kerusakan permanen.
Aku menutup mata dan menghela napas, dan rasa lega mengalir dalamku. Aku bertrimah kasih kepada Ken dan bersyukur kepada Allah atas hadiah pengampunan dan anugerah yang melingkupi hati Ken.
Doa: Terimah kasih atas pengampunan-Mu terhadap dosa-dosa kami, ya Allah. Tunjuhkanlah kepada kami mereka yang butuh di maafkan, dan yang meminta maaf, sebagaimana kami berdoa, "Bapa, kami yang di sorga dimuliahkan namu-Mu datanglah Kerajaan-Mu jadikanlah kehendak-Mu di bumi seperti di dalam sorga berilah kami, rejeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kamipun yang mengampuni bersalah kepada kami, dan janganlah memasukan kami, kedalam pencobaan tetapi lepaskanlah kami, dari pada yang jahat karena Engkaulah, yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selam-lamanya..."(Doa bapakami) Amin.
Doa Syafaat: Para dokter mata
Pokok pikiran: Tidak pernah ada kata terlambat untuk pengampunan.
Penulis : James Davidson
Judul buku : Saat Teduh Waktu Bertemu Tuhan