Percayalah Kepada Allah

Bacaan : Yunus 3 : 1 - 5

Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung (ay.5).

Sebagai mahkluk ciptaan Allah, manusia membutuhkan Tuhan. Apalagi, ketika saat sulit dan krisis datang. Saat tidak berdaya kita harus memercayakan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Itulah makna dari percayalah kepada Allah sebagai wujud iman kepada-Nya.

Kota Niniwe merupakan kota yang mengagumkan besarnya. Kota ini berpenduduk lebih dari 120.000 jiwa. Sayangnya Niniwe dipenuhi kejahatan. Tetapi sebelum melaksanakan hukuman, Allah hendak memperingatkan mereka. Untuk itu Yunus dipanggil kedua kalinya untuk memberitakan malapetaka dan hukuman, kemurahan dan murka Allah. Orang Niniwe menerima berita Yunus. Mereka percaya bahwa mereka akan binasa kecuali bertobat

Percayalah Kepada Allah

Sebagai ungkapan lahiriah dari pertobatan dan kerendahan hati yang sungguh-sungguh, mereka berpuasa dan memakai kain kabung (kain kasar, biasanya dibuat dari bulu kambing, bnd. 2 Raja. 19 : 1 - 2). Yesus mengatakan, Niniwe akan berdiri pada hari penghakiman untuk hukuman Israel atas kegagalan mereka bertobat dan percaya kepada-Nya (Matius. 12 : 41 - 1) .

Masalah muncul dari dalam dan dari luar diri kita. Godaannya seringkali adalah menomorsatukan atau menganggap hal sekunder atau yang sebenarnya cuma pelengkap menjadi hal yang dianggap bernilai paling penting. Kemudian diandalkan sebagai tujuan hidup. Pada saat itu, kita sering lari dari kenyataan atau mencari penghiburan yang sifatnya hanya sementara. Padahal, tawaran untuk percaya kepada Allah tidak boleh dilihat sebagai sikap pasif seperti "kepasrahan buta" (pasrah sepenuhnya nanti pasti beres). Tuhan itu Mahakuasa dan layak dipercaya sebagai sumber pertolongan. Percayalah kepada Tuhan berati menomor-satukan Tuhan di atas yang lain karena Tuhan itu dapat di andalkan.

Doa: (Tuhan, ajar kami untuk sungguh-sungguh percaya kepada kuasa Tuhan).

Bagikan Ini :

Previous
Next Post »