Mengataskan Nama Tuhan Untuk Kepentingan Sendiri

mengatasnamakan Tuhan untuk kepentingan sendiri

2 Raja-raja 5 : 1 - 27

2 Raja-raja 5:23. "Naaman berkata: "Silakan, ambillah dua talenta." Naaman mendesak dia, dan membungkus dua talenta perak dalam dua pundi-pundi dan dua potong pakaian, lalu memberikannya kepada dua bujangnya; mereka ini mengangkut semuanya di depan Gehazi."

Ketika Elisa menyembuhkan Naaman, panglima raja Aram, Naaman memberikan hadiah yang sangat besar kepadanya, yaitu emas, perak dan dua baju yang sangat mahal harganya. Tetapi Elisa menolaknya walaupun Naaman mencoba untuk mendesaknya.

Tetapi Gehazi bujangnya Elisa melihat hadiah sebesar itu, ia ingin menggunakan kesempatan dan ingin sekali menerimanya Lalu secara diam-diam Gehazi meninggalkan Elisa dan pergi menemui Naaman, tetapi Elisa tahu apa yang telah di perbuat oleh Gehazi.

Gehazi berkata kepada Naaman, bahwa Elisa telah menyuruhnya untuk meminta satu talenta perak dan dua potong baju yang akan diberikan kepada dua orang tamu Elisa yang dari rombongan nabi. Padahal Elisa tidak menyuruhnya, semua itu hanya untuk kepentingannya pribadi. Tetapi Naaman memberikan kepada Gehazi dua talenta perak dan dua potong baju.

Gehazi telah menipu Elisa dan "mengatasnamakan Tuhan untuk kepentingannya sendiri." Keserakahan Gehazi membuat hidupnya sendiri akan celaka, walaupun saat itu ia kaya. Gehazi memperoleh kebun-kebun, kebun zaitun, kebun anggur, kambing domba, lembu sapi, budak laki-laki dan budak perempuan, tetapi ia kena kusta seumur hidupnya.

2 Raja-raja 5:27. "Tetapi penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak cucumu untuk selama-lamanya." Maka keluarlah Gehazi dari depannya dengan kena kusta, putih seperti salju."

Kita bisa belajar tentang Gehazi dalam menggunakan kesempatan, bahwa keserakahan itu berbahaya bagi kita, apalagi mengatasnamakan Tuhan seperti Gehazi, itu adalah dosa besar di hadapan Tuhan. Seharusnya Gehazi adalah penerus nabi Elisa, ia bisa menjadi nabi besar seperti Elisa. Tetapi sayang ia pelayan nabi yang tidak bisa menggunakan kesempatan dengan baik, ia tidak kuat menerima godaan harta dunia yang hanya sementara.

Gehazi memang sudah mati, tetapi di zaman sekarang ini banyak orang-orang Kristen yang memiliki roh seperti Gehazi, yaitu keserakahan. Bahkan ada yang mengatasnamakan Tuhan untuk mencari keuntungan, padahal semuanya hanya untuk kepentingan pribadi. Sehingga kehidupannya tidak bisa menjadi berkat bagi orang lain, tetapi menjadi batu sandungan yang membuat orang lain terjatuh. 

Seharusnya pelayan Tuhan itu tidak egois atau hanya mementingkan dirinya sendiri, tetapi selalu mengutamakan pekerjaan Tuhan. Sehingga hidupnya selalu memancarkan kasih Kristus, dan banyak jiwa-jiwa yang diselamatkan.

Marilah kita belajar menjadi pelayan-pelayan Tuhan yang benar dan selalu mengutamakan Tuhan dalam seluruh aspek kehidupan kita. Karena kalau kita selalu mengutamakan Tuhan, Dia tidak akan membiarkan hidup kita selalu berkekurangan, Dia pasti akan memberkati kita dengan limpahnya.

Marilah kita belajar selalu bersyukur dalam menjalani hidup ini dan selalu berbuat baik, dan bertindaklah bijaksana dalam menggunakan kesempatan yang ada. Kita buang jauh-jauh roh keserakahan dalam hidup kita, yang sama dengan penyembahan berhala, sehingga hidup kita semakin berkenan di hadapan Tuhan. 

Rasul Paulus juga menegaskan,

Kolose 3:5. "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, ....dan juga "keserakahan", yang sama dengan penyembahan berhala."

Janganlah menggunakan kesempatan untuk merugikan orang lain, menipu bahkan serakah yang hanya menguntungkan diri sendiri seperti Gehazi, apalagi mengatasnamakan Tuhan, itu sangat berdosa besar di hadapan-Nya. Semuanya itu hanya mendatangkan kutuk bagi hidup kita dan keturunan kita, sehingga kita mempermalukan nama Tuhan.

Efesus 5:3b. ....."Keserakahan disebut saja pun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus."

Jangan tergoda oleh harta dunia yang hanya sementara, sehingga kita akan menyesal selama-lamanya. Marilah kita belajar hidup dengan mencukupkan diri dengan apa yang ada, karena itu yang di kehendaki Tuhan bagi kita. Kita adalah orang-orang yang sudah di tebus dan di kuduskan oleh darah Yesus, sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang. Sehingga melalui hidup kita sebagai orang Kristen nama Tuhan akan semakin dipermuliakan. Amin

Penulis : Matius Saleh.

Bagikan Ini :

Previous
Next Post »