Cukupkanlah Dirimu Dengan Apa Yang Ada Padamu

Cukupkanlah Dirimu Dengan Apa Yang Ada Padamu

Lukas 3:14b...... "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."

Di zaman sekarang ini kita hidup dalam dunia yang individualistis, banyak orang hanya mementingkan dirinya sendiri, jarang sekali kita menemui orang-orang yang mau menolong atau membantu apalagi mau berkorban nyawa untuk orang lain. Hanya kasih Allah yang bisa menggerakkan hati seseorang untuk mengorbankan baik waktu, tenaga, uang atau harta bahkan nyawanya bagi orang lain.

Tidak mengherankan karena di akhir zaman manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Banyak orang saat ini berfoto selfie, atau memotret dirinya sendiri, seakan-akan ia hidup hanya seorang diri dalam dunia ini. Apalagi dengan uang, mereka sudah tidak mau peduli lagi kepada orang lain, yang penting bagi mereka adalah uang, uang dan uang. Seakan-akan uang adalah segala-galanya bagi mereka.

2 Timotius 3:1-2a. ( ayt 1. ) Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. ( Ayt 2. ) Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang.

Waktu adalah uang dan uang memang segala-galanya bagi mereka, sehingga mereka memburu uang tanpa memikirkan baik atau jahat. Memiliki banyak uang bukan berarti memiliki segalanya, tetapi kalau kita memiliki Yesus berarti kita telah memiliki segala-galanya. Sebab didalam Dia ada kebahagiaan, damai sejahtera dan sukacita yang melimpah, walaupun tidak memiliki banyak uang.

Karena uang hanya bisa membeli darah, tetapi tidak bisa membeli nyawa.
Uang hanya bisa membeli obat, tetapi tidak bisa membeli kesehatan.
Uang hanya bisa membeli wanita, tetapi tidak bisa membeli cinta.
Uang hanya bisa membeli rumah, tetapi tidak bisa membeli kebahagiaan.

Ibrani 13:5. Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

Banyak orang saat ini yang tidak bisa hidup mencukupkan diri atau selalu bersyukur, sehingga mereka terseret oleh nafsu dan keinginnannya. Akhirnya mereka menyimpang dari kebenaran dan berbuat yang jahat, seperti mencuri, membegal, merampok, memeras orang lain dan sebagainya.

Oleh sebab itu marilah kita belajar "MENCUKUPKAN DIRI" dengan apa yang ada pada kita saat ini. Sehingga apa yang kita perbuat sesuai dengan firman Tuhan. Percayalah, Tuhan pasti akan memberikan lebih dari apa yang kita doakan dan pikirkan selama ini. Karena Dia Bapa yang baik, Bapa yang sangat mengerti segala kebutuhan anak-anak-Nya.

Penulis : Matius Saleh

Bagikan Ini :

Previous
Next Post »