Dia Memulihkan Jiwaku
Ia membiming aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. (Mzm.23:2-3)
Sering Raja Daud, penulis Mazmur 23, meminta agar jiwanya dipulihkan--kehidupanya dikembalikan seperti semula. Saat Saul mengejar Daud dan hendak membunuhnya, Allah memulihkan keberanian dan kepercayan dirinya. selama Daud mengalami duka berhari-hari setelah ia kehilangan anaknya, , Allah memulihkan jiwanya. Ketika Daud berbuat dosa dengan Batsyeba dan mersakan tanggan Allah yang berat pada dirinya akibat perbuatanya, jiwanya dipulihkan dan Allah juga memulihkan hubungan-Nya dengan Daud.
Dalam mazmur ini, hubungan itu digambarkan seperti seorang gembala dengan dombanya, Saat seekor domba berbulu tebal jatuh karena keberatan, sangat sulit bagi domba itu unntuk berdiri kembali. Setelah beberapa jam, perut domba akan kembung akibat gas dan akan menekan paru-parunya. jika sang gembala tidak turun tangan untuk menegakkan kembali posisi domba itu, lalu memijat kakinya agar mengembalikan sirkulasi darahnya, doomba itu akan segera mati.
Dengan cara serupa, saa dosa atau cobaan membebani punggung kita, menekan dengan kesedihan dan keputusaan, kita membutuhkan seorang gembala untuk memulihkan jiwa kita. Saat kita berdoa, membaca dan merenungkan Kitab Suci, serta bersekutu dengan orang percaya lainya, Sang Gembala menentramkan kita dengan anugerah dan belas kasih-Nya, serta memulihkan kekuatan, sukacita, dan keberanian kita.
Doa: Tuhan terkasih, Gembala kami, terimah kasih karena telah berkenan mendengarkan jeritan ketidakberdayaan kami serta memulihkan hidup dan hubungan kami dengan-Mu. Amin.
Doa Syafaat: Para gembala
Pokok Pikiran: Saat pencobaan menguras harapan dan kekuatan kita, Sang gembala Agung dapat memulihkan jiwa kita.
Penulis : Andy Baker
Judul buku : Saat Teduh Waktu Bertemu Tuhan